“Rasanya kembali seperti masa awal karier, ketika Indosiar menjadi pintu gerbang bagi saya dikenal masyarakat,” ujar Elvy Zubay, talent Kondang In.
Suasana semakin cair dengan kisah-kisah ringan dari para alumni.
“Saat pertama masuk, HRD menyuruh saya potong rambut karena gondrong. Setelah panjang lagi, saya biarkan saja dan sudah tidak pernah ditegur. Mungkin mereka sadar saya seniman,” kenang Hans Utama sambil tertawa.
Lebih dari sekadar temu kangen, Reuni Akbar “Ikan Terbang” menjadi momentum penting untuk merajut kembali kebersamaan, memperluas jejaring profesional, serta merayakan semangat kekeluargaan yang telah menjadi ciri khas para alumni Indosiar. Semangat itu diyakini akan terus terbang tinggi, sebagaimana filosofi ikon Indosiar yang melegenda.
