Bank DKI dan PAM Jaya Melantai di Bursa Saham, Gubernur Pramono Lakukan Terobosan Besar

SGY menilai jika Bank DKI dan PAM Jaya berhasil IPO dalam waktu dekat, itu akan menjadi preseden positif yang mempercepat reformasi BUMD lainnya. Ini juga akan membangun kepercayaan baru masyarakat terhadap pemerintah daerah dan perusahaan-perusahaan miliknya.

“Gubernur Pramono Anung telah memulai langkah besar. Kini, konsistensi dan keberanian untuk menindaklanjuti kebijakan ini adalah kunci menuju suksesnya transformasi BUMD Jakarta ke era yang lebih terbuka dan modern,” ungkapnya.

Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi II DPR RI pada Rabu, 30 April 2025, Gubernur Pramono menyampaikan komitmennya bahwa 2–3 BUMD DKI Jakarta ditargetkan untuk IPO. PT Bank DKI menjadi prioritas pertama, mengingat 99,98 persen sahamnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta dan sisanya oleh PD Pasar Jaya. Pramono menargetkan IPO Bank DKI dapat terealisasi dalam waktu satu tahun ke depan.

Selain Bank DKI, BUMD lain yang disiapkan untuk IPO adalah Perumda PAM Jaya, yang sepenuhnya dimiliki Pemprov DKI Jakarta. Dengan cakupan layanan air bersih yang telah menjangkau sekitar 70 persen penduduk Jakarta—setara dengan 2,5 juta pelanggan. Adapun target jangka menengah dan panjang PAM Jaya adalah mencapai cakupan 100 persen dengan basis pelanggan lebih dari 3 juta, ini dinilai bisa membuat PAM Jaya memiliki prospek kuat untuk menjadi perusahaan publik.(dri)

Exit mobile version