Politisi partai demokrat yang sudah 4 periode ini menjelaskan, volume sampah harian di Jakarta mencapai 7.800 ton, sementara kapasitas fasilitas pengolahan utama hanya mampu menangani sekitar 2.500 ton.
“Sisanya seringkali menumpuk atau terdistribusi secara tidak terkelola, khususnya ke wilayah pesisir yang juga terdampak rob,” ujarnya lagi.
Politisi yang akrab disapa Bunda Neneng ini juga menyoroti rencana pembangunan fasilitas pengolahan sampah modern yang saat ini masih dalam tahap kajian oleh Dinas Lingkungan Hidup.
“Proyek ini memang bagus, tapi harus segera direalisasikan. Kita tidak bisa menunggu terlalu lama karena masalahnya sudah sangat serius,” tegasnya.