“Undangan tersebut dalam rangka menyambut 30 tahun hubungan diplomatik RI-Kazakhstan tahun 2023, serta 30 tahun hubungan diplomatik RI-Tajikistan tahun 2024,” ucapnya, dilansir dari antara.
Fadjroel juga melaporkan kepada Presiden terkait terbitnya Visa Kunjungan Saat Kedatangan (VoA) Biasa dan Elektronik (e-VoA) untuk penduduk Kazakhstan ke Indonesia.
Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah Fadjroel memaparkan langsung data potensi kerja sama ekonomi, sosial budaya dan politik di Kazakhstan kepada Dirjen Imigrasi Silmy Karim.
Dia mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut Presiden Jokowi mengapresiasi kinerja Ditjen Imigrasi di bawah kepemimpinan Silmy Karim.
“‘Cepat sekali kerjanya Dirjen Imigrasi sekarang’,” ujar Fadjroel mengulangi apa yang disampaikan Presiden.
Fadjroel juga menyampaikan potensi 10,4 juta turis Kazakhstan, target kunjungan 10.000 turis asal Kazakhstan ke Bali tahun 2023, serta melaporkan kerja sama khusus KBRI Astana dengan Kemenparekraf yang dipimpin Menteri Parekraf Sandiaga Uno, untuk menarik lebih banyak turis Kazakhstan ke Indonesia.
Menurut Fadjroel, Presiden meminta agar dirinya memperkenalkan berbagai destinasi utama lain yang ada di Indonesia kepada masyarakat Kazakhstan.
Sedangkan di bidang ekonomi, mantan Komisaris Utama PT. Adhi Karya dan Komisaris PT. Waskita Karya tersebut melaporkan kenaikan nilai perdagangan Indonesia-Kazakhstan kepada Presiden.