Kesulitan yang dialami oleh ayah Mia yang berpisah dengan seluruh anggota keluarganya merupakan hal tidak bisa dilupakannya seumur hidup.
Mia melanjutkan, tiga hari yang lalu dia menerima telepon dari pamannya yang dirawat di rumah sakit di Gaza.
“Dia menyampaikan permintaan yang paling sederhana, ‘Sayangku,’ dia berkata pada saya, ‘jika aku dapat mengharapkan satu hal saat ini, hal itu adalah sepotong roti dan pakaian bersih,” tutur Mia, dilansir dari antara.
Mia mengatakan, hari ini adalah hari kesepuluh setelah bom jatuh di rumah pamannya dan keluarganya memutuskan untuk berpisah menjadi tiga kelompok agar kesempatan untuk mereka semua untuk tetap hidup semakin besar, menambahkan bahwa dia masih belum mendapat kabar dari mereka selama tiga hari terakhir.
Mia mengatakan bahwa penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh keluarganya di Gaza harus menjadi pengingat bahwa perdamaian adalah satu-satunya jalan, dan mendorong untuk komunitas internasional untuk bekerja keras untuk membangun rasa saling memahami.