Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pengembangan ekonomi kreatif harus dimulai dari daerah. Menurutnya, potensi terbesar justru berada pada kekayaan budaya lokal dan ekosistem kreatif yang tumbuh di berbagai wilayah.
“Tambang baru Indonesia itu ekonomi kreatif dari masing-masing daerah. Kekuatan budaya, generasi muda digital native, dan transformasi digital menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Teuku Riefky.
Melalui program Asta Ekraf, pemerintah mendorong penguatan talenta kreatif lintas subsektor melalui pelatihan, perluasan akses pasar, serta dukungan pendanaan. Upaya ini ditujukan agar pelaku ekonomi kreatif mampu naik kelas dari lokal ke nasional hingga global.
Executive Director Prasasti, Nila Marita, menambahkan bahwa penguatan ekonomi kreatif membutuhkan ruang dialog kebijakan yang inklusif dan terstruktur. Ia menilai Prasasti Insights menjadi fondasi awal untuk menyelaraskan perspektif pemangku kepentingan.
“Kekuatan ekonomi kreatif nasional berakar pada keragaman lokal, talenta daerah, dan ekosistem kreatif di berbagai wilayah. Konsistensi kebijakan dan kolaborasi lintas pihak menjadi kunci,” ujar Nila.
