Daerah  

Gus Miftah; Madura Harus Menjadi Kiblat Komitmennya Menjaga NKRI

“Madura sampai detik ini masih sangat teguh dengan ikatan antara murid dan guru. Gambaran utuh tersebut dapat dilihat dari pergerakan masyarakatnya yang selalu mengedepankan dawuh guru dari pada lainnya,” imbuhnya.

 

Apa yang disampaikan Lora Nasih saat sambutan adalah ketegasan bahwa Madura masih tetap eksis dengan filosofinya; Bhupa’ Bhabbhu’ Guru Rato, ungkapan itu mempunyai arti bahwa orang Madura masih kokoh dengan yang namanya taat kepada kedua orang tua dan guru.

 

Dalam konteks kekinian, guru bagi orang Madura adalah sosok yang sudah memberi siraman spiritual, sehingga menunjukan seseorang kejalan yang lurus sesuai dengan keyakinan beragama. Dalam hal ini sangat pas jika lora Nasih berharap untuk terus menjalin persatuan dan kesatuan antar para lora dan Bhindereh di Madura.

 

Selain lora Nasih, beberapa lora juga melontarkan gagasan dan harapan kepada Gus Miftah. Salah satunya adalah Lora Madzkur dari Sumenep. Beliau menyampaikan bahwa permasalahan terbesar para lora ini adalah takutnya cengkolang (su’ul adab), sehingga mereka merasa sungkan ketika hendak diorbitkan.

 

Perasaan ini masih melekat pada diri seorang lora dan bhindereh. Semua tindak langkah selama ini pasti melewati dari para masyayikh, para lora ini seakan kurang afdlal jika hanya berangkat sendiri sendiri.

 

Lora madzkur pun demikian, pihaknya mengklaim bahwa tindakan seperti itu tentu ada plus-minusnya. Namun juga harus ditegaskan bahwa sedemikian itulah akan mengokohkan nilai-nilai ke-Indonesian.

 

“Dengan tegak lurus ajaran garis para ulama sepuh di Madura, Indonesia akan sulit dirongrong oleh kelompok yang sama sekali tidak punya aset untuk negara tercinta ini,” tegas pria yang dikenal sebagai pendakwah kaum marjinal tersebut.

 

Pentingnya menjaga kekayaan khazanah

 

Kemudian dari Lora Khorin Zaini menyampaikan bahwa di Madura ini para lora perlu bersatu untuk menjaga dan melestarikan kekayaan khazanah yang dimiliki para ulama.

Oleh karena itu, Gus Miftah berharap bukan hanya satu kali ini untuk hadir di Madura, akan tetapi harus lebih sering untuk memberi metode dan motivasi kepada para lora dan Bhindereh.

Karena sampai detik ini, Gus Miftah adalah sosok pengendali dan cukup lihai dalam memainkan fungsi dakwah.

“Dengan Gus Miftah dan para lora dan Bhindereh, Madura harus dibersihkan dari oknum oknum yang terus membawa dan menebar kebencian, lebih lebih menjelang Pilpres dan Pileg 2024!,” kata Lora Khoiron.

Exit mobile version