Haluan 100 Tahun Bali, Jadi Program Tolak Ukur Pembangunan Bali Masa Depan

  • Secara Niskala sudah dilaksanakan upacara pasupati di Pura Penataran Agung Besakih pada 19 Agustus 2023.
  • Secara Sakala yakni dengan telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2023 pada 28 Juli 2023.

Secara ideologis, haluan pembangunan Bali berlandaskan nilai-nilai Pancasila yang telah hidup dan mengakar dalam masyarakat Bali.

Secara filosofis, Haluan ini bersumber dari wejangan leluhur Bali tentang keselarasan manusia dan alam, yang kemudian diformulasikan dalam kearifan lokal Sad Kerthi sebagai pedoman menjaga alam, manusia, dan kebudayaan Bali secara Niskala dan Sakala.

“Arah pembangunan Bali 100 Tahun Bali Era Baru merupakan implementasi visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana,” kata Gubernur Bali Wayan Koster.

Pembangunan 100 tahun ini bersifat fundamental dan komprehensif, mencakup pelestarian alam, peningkatan kualitas manusia Bali, penguatan kebudayaan, transformasi ekonomi melalui Ekonomi Kerthi Bali, hingga pembangunan infrastruktur dan pariwisata berbasis budaya yang berkualitas dan bermartabat.

“Haluan pembangunan Bali juga menegaskan konsep “Satu Pulau, Satu Pola, dan Satu Tata Kelola” sebagai dasar mewujudkan keseimbangan pembangunan antar wilayah,” terang Gubernur Bali Wayan Koster.

Maka dari itu, pemerintah mengajak seluruh pihak menanggalkan ego sektoral dan kepentingan sempit. Pelaksanaan haluan pembangunan Bali masa depan disebut sebagai wujud tanggung jawab moral dan sejarah untuk memuliakan alam, manusia, dan kebudayaan Bali bagi generasi mendatang.

“Semoga dengan diluncurkannya Haluan 100 Tahun Bali Era Baru, publik kini memiliki tolak ukur yang jelas untuk menilai arah dan konsistensi pembangunan Bali,” tambah Gubernur Bali Wayan Koster. (Bud)

Exit mobile version