“Pembatalan dilihat sebagai dampak dari penolakan Ganjar Pranowo sebagai salah satu provinsi tuan rumah dari diselenggarakannya Piala Dunia U-20. Arah serangan atau arah kemarahan dari penggemar sepak bola dan khususnya warganet itu kepada Ganjar Pranowo,” jelasnya.
Qodari mengatakan potensi elektabilitas Ganjar Pranowo tergerus antara 5 sampai 10 persen, karena jumlah penggemar sepak bola Indonesia bisa mencapai 60 persen hingga 70 persen dari total penduduk Indonesia.
Namun, untuk angka pasti berapa persen selisih elektabilitas Ganjar Pranowo, dia mengatakan harus menunggu hasil rilis dari lembaga survei.