Sebab sudah dua kali dipimpin oleh dua Wali Kota dari PDI-P dan Golkar akhirnya jelang masa jabatannya berujung berurusan dengan KPK. Terlebih lagi partai seperti PKS yang selama ini dikenal dengan partai religius, politisinya saat itu sebagai ketua DPRD terbukti menerima suap dari Wali Kota.
“Kalau saya harus terus berada di PDI-P sepertinya saya akan sulit membela hak-hak rakyat terutama wong cilik. Sebab selama ini saya lihat banyak anggota dewan yang saat kampanye kerap mengeksploitasi rakyat, tapi setelah mereka (anggota DPR) duduk di parlemen malah lupa kepada siapa yang memilihnya,” ujar Timur yang juga Mantan Ketua Umum Laskar Ganjar Puan (LGP) ini kepada Mediakarya, Minggu (5/6/2022).
Timur mengatakan, dengan hijrahnya ke Partai Nasdem dirinya berharap memiliki kesempatan untuk maju jadi calon legilatif (caleg) pada Pemilu 2024 mendatang.
Timur mengakui alasan dirnya bergabung ke Partai NasDem karena partai besutan Surya Paloh itu, secara pribadi memiliki visi dan misi yang sama.
Dikatakannya, paradigma dan platform restorasi Indonesia Partai NasDem memiliki kesetaraan yang sama dalam masyarakat. Dirinya berharap jika terpilih menjadi anggota dewan nanti, program kerjanya yang paling utama adalah bagaimana membangkitkan kembali pelaku UMKM.
Selain itu, Timur juga memiliki obsesi untuk membuka peluang lapangan kerja. Di mana pasca pandemi ini banyak masyarakat kehilangan pekerjaan. Yang tak kalah penting, kata dia, bagaimana dapat meningkatkan pendidikan dan kesehatan yang memiliki manfaat nyata bagi masyarakat.