Secara perinci, realisasi pembiayaan utang hingga Juli 2022 terdiri dari SBN neto Rp223,9 triliun atau turun 54,1 persen (yoy) dari Rp487,4 triliun, serta pinjaman neto Rp13 triliun atau anjlok 169,7 persen (yoy) dari minus Rp18,7 triliun.
Di sisi lain, Bendahara Negara itu mengungkapkan Bank Indonesia (BI) masih terus membeli SBN melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) I mencapai Rp35,94 triliun, yang terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp19,39 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp16,54 triliun.
Selanjutnya dari SKB III, realisasi pembelian SBN bank sentral telah mencapai Rp21,87 triliun dari penerbitan pada bulan Juli 2022.
Secara keseluruhan, penurunan outlook defisit APBN menjadi 3,92 persen pada 2022 dan penambahan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL) menyebabkan target utang tunai turun sebesar Rp221 triliun dari Rp1.416 triliun menjadi Rp1.195 triliun.(qq)