Dia mengatakan ketiga strategi tersebut nantinya akan didorong untuk melakukan ekspor, akan tetapi dengan syarat apabila kebutuhan dalam negeri telah terpenuhi secara baik.
Selanjutnya, kata Mentan, jajaran Kementan juga akan memfokuskan kerjanya pada pengembangan jagung hingga melebihi kondisi lahan yang ada. Kementan bersama kementerian lain juga akan membuka pengembangan industri telur sebagai antisipasi jika nantinya terjadi masalah dengan produksi yang meningkat.
“Kita akan berupaya bagaimana agar semua hasil-hasil ini (petani dan peternak) bisa terjualkan. Dan tentu semua tidak bisa berdiri sendiri, harus ada kolaborasi maksimal antar semua pihak,” katanya.
Mentan juga berjanji akan membangun sentra jagung besar-besaran di wilayah Blitar, Kendal dan Lampung sebagai basis utama peternakan mandiri agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri.
“Umumnya masalah yang terjadi saat ini karena sentra jagung kita dan sentra peternak terlalu jauh, dan di situ yang membuat ada delta yang membuat pasokannya terhambat dan lain-lain. Tetapi agenda permanen kita adalah membuat industri telur dan kita yakin bisa,” katanya.(qq)