Murnarman juga menjelaskan, bahwa sejumlah pejabat negara saat itu hadir dalam acara tersebut. Selain Jokowi dan Gatot, ada pula Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Kerja. Namun, mereka tetap aman dari awal hingga aksi 212 berakhir.
“Faktanya para pejabat tinggi negara aman dan baik-baik saja. Bahkan bisa menjabat terus hingga saat ini,” ujar Munarman.
Munarman menegaskan bahwa kalau tuduhan yang menyebut dirinya adalah kader intelektual, perencana, atau penggerak orang untuk melakukan tindak pidana terorisme, maka Aksi 212 di Monas pada 2 Desember 2016 merupakan peluang emas. Sebab, seluruh pejabat hadir.
Selain itu, Munarman menyebut dirinya kerap mengunjungi pejabat negara kurun 2016-2020. Menurutnya, tak ada kejadian yang mengarah pada tindak pidana terorisme pada pertemuan-pertemuan yang ia hadiri itu.