“Kita semua bagian yang menikmati atas perjuangan santri-santri pendahulu kita. Kita yang menikmati ini jangan merasa paling istimewa. Santri tidak boleh merasa diistimewakan hanya gara-gara punya peringatan hari santri nasional,” kata dia.
Perihal tema yang diangkat kali ini, Menag mengatakan santri dewasa ini bisa menjadi apa saja. Santri bisa mengisi posisi apapun yang dikehendaki, entah itu jadi menteri maupun pengusaha.
Ia mencontohkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin berasal dari santri, termasuk sejumlah menteri yang mengisi jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Kendati demikian, untuk bisa mencapai cita-cita tersebut, Menag berpesan agar santri tetap belajar sungguh-sungguh, karena tugas utama santri adalah mengaji.