Saat ini, nilai aset PAM Jaya diperkirakan mencapai Rp5 triliun, yang sebagian besar berasal dari akuisisi aset-aset. Nilai ini terus bertumbuh setelah PAM Jaya mengambil allih pengelolaan air dari dua mitra sebelumnya yang hanya bernilai sekitar Rp3 triliun.
Dengan proyeksi peningkatan sambungan air mencapai lebih dari 1 juta sambungan pada 2030, PAM Jaya terus mencari solusi pendanaan agar proyek tersebut dapat berjalan lancar tanpa mengalami penundaan.
Arief menambahkan, sistem KPBU yang diterapkan adalah salah satu cara agar perusahaan tetap menjaga kestabilan keuangan sambil memastikan proyek dapat berjalan sesuai rencana.