Pemkab Langkat Studi Banding Pemanfaatan Limbah FABA di Aceh Utara

Tim 2GTechRC ini terdiri dari Amir Fauzi, MSc, PhD , Fajri, MT, dan Muhammad Reza, M.Eng. Di hadapan pejabat Langkat, Tim 2GTechRC memberikan paparan terkait pemanfaatan limbah FABA  yang bersumber dari hasil pembakaran batu bara di PLTU.

Ketua Tim 2GTechRC Amir Fauzi mengatakan pihaknya sejak 2018 telah melakukan penelitian terkait kelayakan pemanfaatan FABA untuk menghasilkan  produk di bidang konstruksi. FABA yang telah diteliti oleh Tim 2GTechRC berasal dari PLTU Nagan Raya, Aceh, dan FABA dari PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Saat ini sedang dirintis penelitian FABA dari PLTU Labuhan Angin, Sumatera Utara.

Dari hasil penelitian dengan skala laboratorium, diperoleh hasil bahwa FABA layak digunakan untuk pembuatan ornamen, paving block, saluran, jalan dan stabilisasi tanah. Sehingga penelitian ini dikembangkan untuk membuat pilot project jalan desa di Kabupaten Aceh Utara.

“Saat ini pelaksanaan pilot project tersebut akan segera dilaksanakan dan menunggu jadwal proses penandatanganan MoU dan MoA antara Politeknik Negeri Lhokseumawe, PLTU Pangkalan Susu dan Pemda Aceh Utara,” ungkap Amir Fauzi.

Mendapat penjelasan tersebut, Asisten III Sekdakab Langkat Musri, SE, MSi, dan Kepala Bappeda Langkat Rina Wahyuni Marpaung, SSTP, MAP, dan jajarannya terlihat sangat antusias berdiskusi dengan Tim 2GTechRC dan Bappeda Aceh Utara.

Mereka fokus bertanya tentang proses pembuatan beton geopolimer yang merupakan material hasil dari pemanfaatan FABA, metode kerja penggunaan beton geopolimer untuk pembuatan jalan dan perhitungan biaya kebutuhan pembuatannya, serta standar yang digunakan.

Exit mobile version