Pentingnya Edukasi Seputar TBC untuk Sukseskan Eliminasi

Gejala awal TBC biasanya seseorang akan mengalami demam, berkeringat di malam hari tanpa melakukan aktivitas apapun, berat badan menurun, disertai batuk berkepanjangan selama 14 hari. TBC merupakan penyakit menular dengan perantara airborne. Namun, bakteri penyebab TBC ini akan mati jika terkena paparan sinar matahari, sehingga pencahayaan dan ventilasi yang baik dapat mendukung pencegahan TBC.

“Dari edukasi yang kita berikan kepada mahasiswa, ternyata dari dialog dengan mereka masih banyak yang belum tahu apa itu TBC dan masih ditemukan mitos di kalangan masyarakat seperti TBC itu penyakit keturunan atau kutukan. Edukasi ini sangat penting untuk menghilangkan mitos di masyarakat soal TBC sehingga stigma mengenai TBC dapat diturunkan. Kemudian penting pula untuk mengetahui bagaimana pengobatan TBC, sehingga bagi mereka yang terdiagnosis TBC, tidak perlu risau karena sudah ada juknis mengenai penanganan TBC,” jelas Awa, edukator TBC dari Fakultas Kedokteran USU yang juga Sebagai Satgas TBC USU.

Giat kampanye edukasi TBC ini didukung penuh oleh berbagai pemangku kepentingan, salah satunya dari dunia usaha. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, sejak 2018 udah melakukan kegiatan dalam pencegahan & penanggulangan TBC. Dengan pencegahan dan penanganan TBC di kalangan masyarakat usia produktif, diharapkan ada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

“PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk sejak 2018 concern terhadap TBC. Kami saat itu sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan Komunitas Masyarakat Peduli TBC Setiabudi, Jakarta Selatan. Kemudian tahun ini, PT BSP di Asahan, Sumatera Utara, juga telah menyelenggarakan workshop pencegahan dan pengendalian TBC bersama Yayasan Mentari Meraki Asa Sumut. Kami yakin dengan kerja sama multistakeholders eliminasi TBC di Indonesia dapat tercapai, bahkan lebih cepat,” jelas Bayu Irianto, Direktur Utama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

Exit mobile version