DENPASAR, Mediakarya – Dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Tsunami Sedunia, the United Nations Development Programme (UNDP) dan Pemerintah Jepang, melalui Proyek Tsunami Regional, menyelenggarakan Tsunami Amazing Race di Kelurahan
Serangan, Kota Denpasar, Bali Minggu, 2 November 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali dan Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali, acara ini melibatkan lebih dari 300 peserta, termasuk siswa, anggota masfyarakat, relawan, pemerintah setempat dari Serangan dan wilayah sekitar. Perwakilan dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia dan UNDP juga turut hadir dalam acara ini.
Tsunami Amazing Race diselenggarakan sebagai bagian dari Proyek Tsunami regional UNDP – Pemerintah Jepang, yang sejak tahun 2017 telah mendukung sekolah dan komunitas di seluruh wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, untuk memperkuat kesiapsiagaan mereka terhadap bahaya tsunami.
Peserta dibagi ke dalam 20 tim dan memulai Perlombaan dari Kantor Kelurahan Serangan. Dari titik tersebut, mereka menyelusuri enam titik pos, yang berakhir di Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kelurahan Serangan.
Setiap pos memiliki sebuah tantangan yang dirancang untuk memperkuat pemahaman peserta mengenai kesiapsiagaan tsunami, seperti menemukan tanda-tanda peringatan alam dan menerjemahkan pesan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Di pos terakhir, para peserta memecahkan tantangan yang berfokus pada tindakan praktis yang harus mereka lakukan
ketika mereka sampai di tempat evakuasi.
“Kami sangat senang karena bisa ikutan lomba ini dan berpartisipasi di permainan – permainannya bareng-bareng dengan teman-teman kami. Kami belajar tentang tsunami, termasuk tanda-tandanya dan bagaimana caranya untuk evakuasi ke tempat yang lebih tinggi supaya aman.” cerita Farel, Gung Rizky and Randy, siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB).
Di saat Perlombaan utama berlangsung, para siswa dari Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) berkumpul di Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kelurahan Serangan untuk lomba mewarnai dan menggambar yang bertemakan kesiapsiagaan tsunami, yang
diharapkan dapat memperkuat kesadaran mengenai bencana dengan cara yang sederhana, dan dapat diingat di usia mereka yang masih dini.
Acara ini ditutup di Tempat Evakuasi Sementara (TES) di Kelurahan Serangan, dengan pengumuman dan pembagian hadiah kepada pemenang, dan pesan penutupan dari Ni Wayan Sukanami, Lurah Serangan; I Putu Suta Wijaya, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali; Dr. I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, Kepala Pelaksana BPBD Bali yang diwakili oleh Bapak I Wayan Suryawan, Kepala Pusdalops PB BPBD Bali; Itsuki Nishizawa, Investment and Trade Attaché, Assistant Manager, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia ; dan Sooin Bang, Manajer Proyek dari Proyek Tsunami regional UNDP Bangkok
Regional Hub.
Di akhir kegiatan, setiap peserta memperoleh lebih banyak pengetahuan, kepercayaan diri, dan pengingat bersama bahwa kesiapsiagaan menyelamatkan nyawa dan bahwa belajar mengenai tsunami dapat dilakukan secara praktis dan menyenangkan.
Hari Kesadaran Tsunami Sedunia yang diperingati setiap tanggal 5 November, ditetapkan pada saat Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2015 setelah mempertimbangkan usulan dari Jepang kepada PBB.
Peringatan tersebut mengajak semua negara, organisasi internasional, dan masyarakat sipil untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang risiko tsunami dan berbagi pendekatan inovatif untuk mengurangi risiko tersebut.
Hari Kesadaran Tsunami Sedunia terinspirasi dari pengalaman panjang Jepang menghadapi tsunami dan kepemimpinan negara tersebut dalam mengembangkan sistem peringatan dini, pendidikan kebencanaan, dan prinsip Membangun Lebih Baik.
Setiap tahunnya Hari Kesadaran Tsunami Sedunia diperingati di seluruh dunia melalui acara
publik, latih tubi dan kampanye edukatif yang meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai risiko tsunami dan tindakan-tindakan apa yang dapat dilakukan supaya aman.
Di Jepang, sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Siswa Menengah Atas (High School Students Summit) pada Hari Kesadaran Tsunami Sedunia akan diselenggarakan pada tanggal 27–28 November 2025 di Kota Sendai, yang dihadiri oleh para pelajar di seluruh dunia.
Melalui upaya mempelajari kesiasiagaan, respons, dan pemulihan bencana, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan pemimpin di bidang pengurangan risiko bencana pada generasi berikutnya dan meningkatkan pertukaran internasional.
Kepemimpinan Jepang untuk Hari Kesadaran Tsunami Sedunia digaungkan di Bali, yang mana masyarakatnya berkumpul melalui kegiatan Tsunami Amazing Race untuk memperkuat kesiapsiagaan melalui kerja tim dan pembelajaran bersama.
Kedua acara tersebut, baik di Jepang maupun di Indonesia, bermaksud menyampaikan pesan yang sama: pengetahuan dan aksi bersama adalah alat yang paling kuat untuk menyelamatkan kehidupan, tercermin dari komitmen berkelanjutan Jepang untuk meneruskan pembelajaran dari peristiwa bencana di masa lampau kepada generasi-generasi di masa mendatang.
Proyek Tsunami Regional UNDP–Pemerintah JepangProyek Tsunami regional UNDP, yang didukung oleh Pemerintah Jepang, menggunakan sekolah sebagai titik masuk untuk memperkuat ketangguhan masyarakat yang lebih luas.
Sejak tahun 2017, Proyek ini telah mendukung sekitar 800 sekolah di negara Asia-Pasifik untuk melakukan program evakuasi dan latih tubi tsunami, yang melibatkan lebih dari 220,000 siswa, guru, pemerintah setempat, dan anggota masyarakat.
Di Indonesia, proyek ini telah bekerja sama dengan mitra lokal dan nasional untuk meningkatkan kesiapsiagaan sekolah dan masyarakat. Di Bali, UNDP bekerja bersama dengan pemerintah provinsi, terkhusus BPBD, dan Forum Pengurangan Risiko Bencana lokal untuk menyelenggarakan latih tubi evakuasi dan kegiatan penyadaran masyarakat.
Melalui proyek ini, UNDP juga bekerja sama dengan hotel-hotel, seperti hotel-hotel yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Benoa, Bali, yang mana sepuluh hotel di lokasi tersebut telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan pemerintah setempat dan sekolah-sekolah terdekat untuk dapat digunakan sebagai tempat evakuasi pada saat terjadi bencana.
Di acara penutupan kegiatan ini, Itsuki Nishizawa, Investment and Trade Attaché, Assistant Manager, Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mengatakan “Jepang tetap berkomitmen untuk bekerja bersama dengan UNDP dan mitra-mitra lainnya untuk membangun masyarakat yang lebih tangguh dan aman dari bencana,”.
Masyarakat yang Siap Siaga
Tsunami Amazing Race di Kelurahan Serangan lebih lanjut membuktikan bahwa sekolah, masyarakat, dan pemerintah dapat bekerja bersama untuk membangun sebuah budaya kesiapsiagaan. Dengan mengombinasikan pendidikan, kerja tim, dan kreativitas, acara ini memperkuat kesadaran dan aksi bersama lintas generasi.
Melalui kerjasama UNDP dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Kementerian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, dan Pemerintah Jepang untuk meningkatkan pengurangan risiko bencana berbasis komunitas, Kelurahan Serangan menjadi sebuah contoh baik bagaimana pembelajaran bersama dan partisipasi masyarakat lokal dapat bermanfaat untuk menyelamatkan kehidupan.
Pada saat acara penutupan kegiatan ini, I Putu Suta Wijaya (Suta), Ketua Forum
Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali berpesan
“Saya berharap pembelajaran yang kita lakukan hari ini diingat oleh anak-anak. Kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Anak-anak belajar dengan melakukan, itu yang membuatnya berbeda. Semoga kegiatan ini membantu mereka untuk mengingat dan melakukan apa yang telah mereka pelajari.” (Bud/cvs)
