Sama halnya dengan Arie Putra, Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini juga menyoroti bagaimana legitimasi publik merupakan syarat utama dalam demokrasi. Seperti halnya penyelenggaraan Pemilu, penggunaan teknologi berbasis digital bisa dimanfaatkan untuk mendukung kemurnian demokrasi dalam penyelenggaraan Pemilu.
“Kepercayaan dan legitimasi publik adalah hal yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan pemilu. Oleh karena itu, penggunaan teknologi pemilu adalah dalam rangka memastikan pemilu berjalan dengan aman, efisien, dan yang paling penting menjadi kemurnian suara pemilu,” kata Titi Anggaraini.
Meski begitu, ia mengungkapkan karakteristik pemilihan umum di Tanah Air merupakan yang paling kompleks dan rumit di dunia, apalagi pelaksanaan pemilu dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada tahun yang sama.
“Bahkan, the biggest one-day election in the world (pemilihan satu hari terbesar di dunia),” ujarnya.
Hal itu terkait dengan rencana penyelenggaraan Pemilu Presiden/Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, dan pemilu anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota serta pemilihan kepala daerah di 34 provinsi dan di 514 kabupaten/kota pada tahun 2024.