Ternyata Dua Kapal yang Diteliti Tak Masuk Daftar Kapal yang Diperkarakan

Dirinya, menjelaskan bahwa vendor penyuplai BBM kapal tersebut dilakukan oleh vendor dari Jakarta. Demikian pula saat ditanya mengenai penyebab dari selisih BBM hasil temuannya, Aryo mengaku tidak tahu. Yang dilakukan hanya pasang alat untuk memastikan agar tidak ada transfer BBM.

Kedua saksi juga membenarkan pertanyaan pengacara Syaiful Maarif bahwa proses penghitungan selisih BBM itu baru dilakukan kali ini. Karena selama ini mereka mengaku belum pernah melakukan tugas semacam itu.

Ditanya soal apakah tahu bahwa kapal yang ditelitinya itu tidak masuk dalam perkara dugaan pidana penggelapan BBM ini, baik Aryo maupun Irwan menyatakan tidak tahu.

Ditanya soal hasil penelitian mereka yang dipakai sebagai dasar audit oleh auditor internal PTMeratus Line, Irwan maupun Aryo sama-sama membenarkan bahwa mereka pernah dimintai keterangannya oleh auditor internal. Aryo bahkan memastikan, bahwa salah satu auditor yang menanyainya adalah Fenny yang sebelumnya bersaksi di persidangan.

“Pernah dimintai keterangan oleh auditor internal. Salah satunya oleh bu Fenny,” tegasnya.

Terkait ketidaktahuan kedua saksi soal kapal yang ditelitinya tidak masuk dalam perkara dugaan pidana penggelapan BBM ini, pengacara Syaiful lalu membeberkan daftar nama sejumlah kapal yang masuk dalam perkara ini. Dimana, dua kapal yang diteliti keduanya dipastikan tidak masuk dalam daftar kapal yang diperkarakan.

Syaiful Ma’arif menyatakan bahwa kapal yang diteliti keduanya adalah berasal dari Jakarta. Sehingga vendor pengisi BBM juga berasal dari Jakarta.

“Kapal yang diteliti berlayar dari Jakarta, berarti mengisi BBM juga dari Jakarta, jadi vendornya juga bukan dari Surabaya,” katanya.

Exit mobile version