Terobosan Tim Patriot Kementrans-UI: Siswa SD dan SMP Morotai Belajar Selamatkan Nyawa Dari Mobil Damkar

Kasatpol PP Linmas dan Damkar, Anwar Sabadar menjelaskan, siswa diajari segitiga api (bahan bakar, oksigen, panas), cara memutus rantai pembakaran, teknik evakuasi, penggunaan APAR, hingga simulasi pemadaman dengan selang dan nozzle seperti petugas profesional. Mereka juga diperkenalkan pada motto legendaris pemadam kebakaran: “Pantang Pulang Sebelum Padam”—sebuah nilai karakter tentang keberanian, tanggung jawab, dan tidak menyerah di tengah bahaya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, Mauluddin Wahab, S.Pd, menyatakan bahwa pendekatan edukasi yang partisipatif dan experiential learning seperti ini adalah metode paling efektif untuk membentuk karakter tangguh. Kegiatan ini sebagai “laboratorium sosial” yang mencetak generasi emas Morotai. “Anak-anak tidak hanya belajar tentang api, mereka belajar tentang keberanian, ketenangan, dan cara mengambil keputusan di bawah tekanan.

“Ini pertama kalinya di Morotai kami membawa mobil Damkar masuk ke sekolah untuk literasi kebencanaan. Kami tidak mau anak-anak hanya hafal teori, tapi benar-benar tahu apa yang harus dilakukan saat kebakaran terjadi. Mereka adalah responden pertama di lingkungan sekolah,” tegas Mauluddin Wahab. Pengalaman mencoba langsung memegang selang pemadam dan berinteraksi dengan petugas kami membangun kepercayaan diri mereka. Ini adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan komunitas sekolah yang lebih tangguh.

Program ini mendapat sambutan luar biasa dari pemerintah daerah. Ketua DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Muhamad Rizki, memberikan apresiasi tinggi pada Tim Patriot Kementrasi-UI, karena inisiatif ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik dengan tingkat kerawanan bencana yang sangat tinggi. Wakil Ketua DPRD, Erwin Sutanto, menambahkan bahwa berbagai studi menunjukkan literasi kebencanaan di Indonesia masih rendah, padahal pendidikan mitigasi sejak dini terbukti secara ilmiah mampu membentuk naluri kesiapsiagaan yang melekat hingga dewasa, mengurangi risiko korban jiwa, dan meminimalkan kerugian material.

Exit mobile version