“Di Indonesia sendiri ada 95 sampai 96 persen dari struktur UMKM itu ada di level ultra mikro dan mikro. Mereka ini individu individu terpisah, jadi peran agregator menjadi penting untuk mengkonsolidasi produk produk yang sejenis,” katanya.
Meski begitu, Hanna menyebut bahwa menjadi UMKM tidak selalu harus bermaksud tumbuh menjadi perusahaan besar; yang penting adalah terus berinovasi, meningkatkan kualitas produk atau layanan, dan berfokus pada profesionalisme.
Hanna mengatakan, dengan menjaga standar yang tinggi dalam operasional dan hubungan dengan pelanggan, UMKM dapat membangun reputasi yang kuat, meningkatkan loyalitas pelanggan, dan memastikan kelangsungan bisnis jangka panjang.
Dia menyampaikan bahwa UMKM harus bisa berperan penting dalam memajukan industri lokal dengan menjual produk mereka atau berkolaborasi dengan industri lain di daerah, termaksud memanfaatkan media sosial.
Menurut Hanna, kolaborasi dan integrasi antara UMKM dan industri lokal dapat menciptakan kesempatan baru, memperluas pangsa pasar, dan meningkatkan daya saing daerah tersebut secara keseluruhan, menciptakan lingkungan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.