Diakuinya, sebagian besar aspirasi itu hingga kini memang belum ada yang bisa direalisasikan. Hal itu dikarenakan dampak pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir yang melanda tanah air, khususnya Kota Bekasi sehingga anggaran Pemerintah pun harus terfokus untuk penanganan wabah tersebut.
“Jadi, memang hampir semua aspirasi warga itu tidak terealisasi. Ada yang terealisasi tapi paling hanya beberapa saja dan pada saat reses III kemarin, saya lebih banyak menjelaskan persoalan tersebut secara baik-baik. Saya katakan ke warga, kalau anggaran APBD kita sedang terganggu akibat pandemi Covid-19 dan dari penjelasan saya itu warga bisa mengerti dan memahami kondisi tersebut,” kata H. Marta.
Menurut anggota Fraksi Golkar Persatuan ini, perjuangannya mengawal aspirasi dari warga di dapilnya itu sebenarnya akan direalisasikan olehnya di tahun 2020, namun proses realisasi kandas karena anggarannya terpakai untuk penanganan pandemi Covid-19 setelah dikeluarkan kebijakan recofusing anggaran dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.