LOMBOK, Mediakarya – Kementerian Kesehatan merencanakan untuk memformalkan pembentukan dana persiapan pandemi dalam rangka membangun ketahanan sistem kesehatan global. Dana tersebut nantinya akan di bawah Bank Dunia.
“Jadi kalau ada pandemi lagi ke depannya harus ada cadangan dananya,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dalam konferensi pers di sela agenda Health Working Group di Lombok, NTB, Senin (6/6/2022). Sebagai pemimpin dalam pertemuan Health Working Group itu, ia mengemukakan, akan berfokus pada tiga hal utama dalam membangun ketahanan sistem kesehatan global, yakni mobilisasi sumber daya keuangan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.
Begitu dana tersebut sudah terbentuk, kata dia, harus mencari cara bagaimana dana itu bisa digunakan untuk mengakses obat-obatan, vaksin, dan alat tes pandemi. Fokus kedua, yakni mobilisasi sumber daya kesehatan esensial untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi.
“Harus dibangun struktur dan mekanisme untuk memobilisasi sumber daya secara cepat dan adil sehingga tindakan medis darurat dapat diakses oleh semua negara saat krisis kesehatan terjadi, baik saat ini maupun jika terjadi ancaman kesehatan lain di masa mendatang,” katanya.
Usulan itu, lanjut dia, telah didukung sepenuhnya oleh negara-negara seperti Italia, China, Argentina, Korea, dan Uni Eropa. Negara seperti Amerika Serikat, India, Prancis, dan Afrika Selatan juga mendukung dengan sejumlah rekomendasi seperti mekanisme pembiayaan yang lebih detail dan penekanan pada pentingnya keadilan akses pada tindakan medis esensial.