ETOS Indonesia Institut: 81 % Publik di Jawa Barat Puas Dengan Kinerja Kapolda

JAKARTA, Mediakarya – ETOS Indonesia Institute menyampaikan hasil rilis terbaru, hasil survei terkait dengan tingkat kepuasan dan pendapat publik atas kinerja Polda Jabar.

Direktur Riset Etos Indonesia Institut, Dwiki menyampaikan, berdasarkan hasil survei, masyarakat sangat puas atas kinerja Polisi di Wilayah Hukum Polda Jabar di bawah kepemimpinan Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

“Dalam hal ini Polda Jabar dianggap cakap memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan benar.
Banyak kasus lama namun berhasil kembali diungkap di era kepemimpinan Irjen Akhmad Wiyagus,” kata Dwiki dalam keterangan persnya, Sabtu (23/11/2024).

Dia menyontohkan, kasus kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang Jawa Barat, yang telah lama terkatung katung dari dua Kapolda sebelumnya, namun di ere kepemimpinan Irjen Akhmad Wiyagus berhasil diungkap.

Kemudian soal kasus terbongkarnya pabrik obat-obatan terlarang di wilayah Tasik, menurut Dwiki, hal itu membuktikan bhawa Kapolda dan jajarannya serius dalam menangani proses penegakkan hukum.

Dan dalam survei tersebut, ada penilaian dari masyarakat atas jajaran Divisi terbaik di Polda Jawa Barat. Divisi Humas menempati posisi pertama dengan 31%, kedua Divisi Propam dengan presentase 28%, kemudian ketiga ada Divisi Dirkrimum dengan presentase 18%. Selanjutnya Divisi Lalu Lintas 13%, lalu Divisi Intelkam 8% dan Divisi Kriminal khusus 2% dan sisanya lain-lain.

Di tempat yang sama Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah mengatakan Humas adalah jantungnya setiap Polda, pemberi informasi kepada publik, dan perannya sangatlah penting.

Sementara, Divisi Propam juga sebagai kekuatan Kapolda menindak oknum-oknum anggota Polisi yang selama ini banyak mengecewakan masyarakat. Maka, kata Iskandar, peran Propam sangatlah dibutuhkan.

Selanjutnya, ketiga adalah Divisi Kriminal Umum adalah divisi yang langsung bersentuhan dengan semua kejadian kriminal di masyarakat.

“Perannya juga luar biasa, apalagi hari ini tingkat kriminal di Indonesia naik hingga 21% di tingkat nasional, jadi peran polisi memang sangat dibutuhkan, kembali lagi kita harus paham bahwa polisi juga manusia dengan segala keterbatasannya,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *