Publik Pertanyakan Ketidakhadiran Tri Adhianto di Acara Bulan Bung Karno di Kota Bekasi

JAKARTA, Mediakarya – Bulan Juni dikenal dengan sebutan Bulan Bung Karno. Hal ini karena pada bulan Juni terdapat beberapa peringatan peristiwa penting yang berkaitan dengan Bung Karno alias Ir. Soekarno, sosok Proklamator sekaligus Presiden RI pertama.

Alasannya karena bulan Juni memuat tiga tanggal penting terkait dengan sosok bapak proklamator Soekarno ini. Mulai dari tanggal kelahiran (6 Juni 1901), tanggal wafat (21 Juni 1970), dan tanggal lahirnya Pancasila (1 Juni 1945) yang digagas oleh Soekarno.

Oleh karenanya, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di seluruh tanah air banyak melakukan kegiatan dalam rangka menghormati jasa dan perjuangan Bung Karno. Baik dilakukan oleh struktur partai maupun sayap partai banteng moncong putih itu.

Namun berbeda dengan kegiatan bulan Bung Karno di Kota Bekasi Jawa Barat. Acara yang dipusatkan di Monumen Perjuangan Rakyat Kota Bekasi, jalan Veteran Kota Bekasi, pada Minggu (15/06/2025) tanpa dihadiri oleh Ketua DPC PDIP Kota Bekasi, Tri Adhianto yang juga merupakan Wali Kota Bekasi.

Padahal acara sakral peringatan Bung Karno yang merupakan sumber ideologi dari PDI-P, dihadiri tokoh PDIP seperti anggota DPR Adian Napitupulu, Ketua DPD Jawa Barat Ono Surono, mantan anggota DPR Krisdayanti, serta tokoh tokoh lainnya.

Acara itu sendiri, diselanggarakan oleh Nuryadi Darmawan pengurus PDIP Kota Bekasi yang juga sekaligus Wakil Ketua DRPD Kota Bekasi.

“Acaranya bagus, mengaktualisasi nilai nilai perjuangan masyarakat Bekasi dalam sejarah perjuangan bangsa, apalagi dilaksanakan di Monumen Perjuangan Rakyat Bekasi, karena banyak masyarakat yang tidak tahu bagaimana peran masyarakat Bekasi dalam sejarah bangsa, meski dikemas dalam peringatan Bung Karno, tapi memang itu faktanya Bung Karno hadir dan berdiskusi dengan pahlawan nasional kota Bekasi KH. Noer Alie,” ujar direktur eksekutif Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah kepada Mediakarya, Senin (16/6/2025).

Namun Iskandar menyayangkan ketidakhadiran sejumlah tokoh central PDIP di Kota Bekasi tersebut. Di antaranya, Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Tri Adhianto yang dikabarkan absen dalam kegiatan yang dinilai sangat sakral itu.

“Ya kami denger, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto yang merupakan ketua PDIP Kota Bekasi tak hadir dalam acara tersebut Padahal spirit Bung Karno ada di Bekasi dan direaktualisi oleh kadernya, ini cukup ironis dan menjadi pertanyaan besar , kenapa Tri Adhianto tidak hadir,” tanya Iskandar.

Ketidakhadiran Ketua PDIP Kota Bekasi dalam acara bulan Bung Karno itu, tentunya kata Iskandar, memunculkan asumsi publik bahwa partai banteng moncong putih di Kota Bekasi tengah mengalami keretakan.

“Ini ironis, Tri dengan kapasitas sebagai kader PDIP kalau benar memiliki semangat marhaen. Seharusnya dalam acara itu Tri menjadi orang terdepan. Terlebih, kabarnya yang menyelenggarakan acara itu Wakil Ketua DRPD Kota Bekasi yang merupakan kader PDIP serta dihadiri pimpinan partai di Jawa Barat,” ujarnya.

Lebih lanjut, jika alasan tugas kedinasan di Pemerintahan, Tri bisa mendelegasikan acara seremonial lainnya pada Wakil Wali Kota Bekasi atau kepada Sekretaris Daerah Kota Bekasi.

“Nama Bung Karno adalah nama besar bagi partainya, tapi ini kontra produktif dengan sikap dan tindakan, kegiatan juga dilaksanakan hari minggu. Tentu menjadi pertanyaan publik bagiamana nilai ideologi marhaen Tri Adhianto selaku ketua DPC PDIP Kota Bekasi yang telah mengantarkannya menjadi Wali Kota Bekasi,” tegasnya.

Seperti diketahui, acara Bulan Bung Karno diselanggarakan oleh Banteng Bekasi, dihelat Banteng Kota Bekasi yang dipimpinan langsung oleh Nuryadi Darmawan kader PDIP yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua DRPD Kota Bekasi. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *