Jalur tersebut banyak dilalui jamaah calon haji dari berbagai negara lain yang akan melempar jumrah setibanya di Mina. Dengan demikian,kepadatan pun terjadi.
“Jalur taraddudi sejak pagi dipadati bus yang antar jemput jamaah. Di tambah banyak jamaah yang memilih berjalan kaki. Kondisi ini menghambat pergerakan bus yang akan menjemput jamaah di Muzdalifah,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI Hilman Latief dalam siaran tertulisnya.
Terlepas dari situasi itu, dia memastikan panitia penyelenggara haji langsung turun ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan.
Alhasil, jamaah haji yang tertahan dapat diberangkatkan secara berangsur-angsur dari Muzdalifah ke Mina.
Jamaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia pada Minggu memadati Masjidil Haram untuk shalat dan Tawaf Ifadah yang merupakan rangkaian rukun haji.
Hilman Latief mengimbau jamaah yang kelelahan agar menunda Tawaf Ifadah di Masjidil Haram dan beristirahat di hotel. (q2)