Ia katakan, sang jenderal itu tidak mungkin menganggap “musuh” kalau mau menyelesaikan persoalan di Papua secara pertemanan untuk mengurangi distorsi dan tindakan.
Ia senang dengan pernyataan dan komitmen Perkasa, yang memiliki masa dinas aktif tinggal sekitar 13 bulan lagi itu, dalam menyelesaikan persoalan di Papua dengan pendekatan humanis.
“Pertanyaan saya: Apakah Bapak akan terapkan pada semua potensi kerusuhan atau potensi yang buat kerusuhan, (Jenderal Andika menjawab): Ya, saya harus adil terhadap semua. Hal itu yang saya catat secara baik,” ujarnya.
Dalam diskusi tersebut, anggota Komisi I DPR, Dave A Fikarno, mengatakan, Perkasa dalam pemaparan visi-misinya sebagai calon panglima TNI banyak memaparkan strategi menyelesaian persoalan di Papua.