Nurhuda mengajak masyarakat, terutama calon anggota jemaah yang jumlahnya lebih dari 60.000 orang siap diberangkatkan, untuk bersabar menerima keputusan pemerintah tersebut.
Menurut dia, kebijakan tersebut demi masyarakat di Indonesia secara keseluruhan karena menurut Kementerian Kesehatan varian Omicron ini memiliki karakter yang penularannya lebih cepat daripada varian sebelumnya.
“Menurut Kementerian Kesehatan, memang belum ditemukan kasus kematian dari kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi, sebagai langkah antisipatif, sangat penting untuk dilakukan, jangan sampai kejadian-kejadian sebelumnya terulang kembali,” katanya.
Politikus PKB itu juga meminta Pemerintah harus melakukan langkah antisipatif sejak dini untuk menghambat laju penularan varian Omicron.
Sebelumnya, pemberangkatan jemaah umrah Indonesia kembali ditunda hingga 2022 usai adanya imbauan dari Presiden RI Joko Widodo dan arahan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri.