SUKABUMI, Mediakarya– Misteri di balik dugaan keracunan massal yang menimpa 32 pelajar di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, akhirnya menemukan titik terang. Hasil pemeriksaan Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat secara resmi mengonfirmasi adanya kontaminasi mikroorganisme berbahaya pada sampel makanan yang dikonsumsi para siswa.
Berdasarkan laporan hasil laboratorium, ditemukan tiga jenis kontaminan pada menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pada Rabu, 6 Agustus 2025. Rinciannya adalah sebagai berikut:
- Jamur Coccidioides immitis terdeteksi pada sampel buah Semangka.
- Bakteri Enterobacter cloacae ditemukan pada Tempe Orek.
- Bakteri Macrococcus caseolyticus ditemukan pada Telur Dadar.
Temuan ini menjadi jawaban atas insiden yang menyebabkan puluhan siswa dari PAUD Puspasari, SDN Puncak Batu, dan MI Cikadu mengalami gejala seperti sakit perut, mual, dan pusing usai menyantap hidangan dari program tersebut.
Kronologi dan Respons Cepat di Lapangan
Sebelumnya, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog, Juan Setiawan, menjelaskan bahwa pihaknya telah menjalankan seluruh proses penyaluran sesuai prosedur. Laporan pertama mengenai seorang anak yang sakit diterima pada Rabu sore (6/8) sekitar pukul 17.00 WIB.
“Kami mendapatkan informasi pertama bahwa ada satu anak mengalami gejala sakit dan langsung kami arahkan untuk berobat ke bidan Puskesmas. Seluruh biaya pengobatan kami tanggung,” ujar Juan saat dikonfirmasi, Kamis (7/8/2025).
Menyusul laporan awal tersebut, laporan serupa mulai berdatangan dari orang tua siswa lainnya setelah waktu Magrib. SPPG Cidolog bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), termasuk Babinsa, Kapospol, Polsek Sagaranten, tim medis Puskesmas Cidolog, dan pemerintah desa, segera turun tangan untuk melakukan pengecekan langsung ke beberapa kampung.