Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan Minta Dukungan Teknologi Modern dari Pemkot Bekasi

KOTA BEKASI, Mediakarya – Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan meminta perhatian lebih dari Pemerintah Kota Bekasi untuk mendukung modernisasi teknologi pengolahan sampah. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pemilahan sampah secara mandiri di tingkat masyarakat.

“Kami ingin pemerintah khususnya Pemerintah Kota Bekasi dapat memberikan perhatian dan bantuan secara teknologi agar pemilahan sampah kami lebih modern dan maksimal,” kata Direktur Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan, Sadan Sopian, Minggu (15/6/2025).

Menurut Sadan, dukungan teknologi yang paling dibutuhkan saat ini adalah mesin pencacah plastik dan peralatan pengolahan sampah organik. Mesin pencacah plastik diperlukan untuk memproses berbagai jenis sampah plastik seperti botol minuman, kemasan makanan, kantong plastik dan lainnya.

Sementara itu, untuk pengolahan sampah organik, Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan membutuhkan alat pembuat kompos dan fasilitas budidaya maggot. Kompos yang dihasilkan dari sampah organik seperti sisa makanan, daun, dan sampah kebun dapat dijual sebagai pupuk organik untuk pertanian dan perkebunan.
Adapun produk budidaya maggot dapat menjadi pakan ternak berprotein tinggi.

“Dengan dukungan teknologi modern kami berharap dapat mempercepat transformasi bank sampah menuju sistem pengolahan yang lebih canggih dan efisien, serta memberikan nilai ekonomi optimal bagi masyarakat,” kata Sadan.

Berdiri Sejak 2013

Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan yang berlokasi di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna ini telah beroperasi sejak 28 Oktober 2013. Dalam perjalanan sekitar 12 tahun terakhir, bank sampah ini telah berkembang pesat dengan mengantongi 1.000 mitra.

“Kami memiliki 5 unit armada pengangkutan yang melayani wilayah Kelurahan Jatirangga hingga Jatimurni. Armada ini bertugas mengumpulkan sampah yang telah dipilah oleh masyarakat di rumah-rumah,” kata Sadan.

Dia menjelaskan, jenis sampah yang diterima umumnya meliputi sampah anorganik seperti kertas, kardus, plastik, kaleng, botol kaca, serta sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos.

“Keberadaan Bank Sampah Sumber Jaya Kranggan menjadi contoh partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA melalui prinsip 3R, yaitu Reduce, Reuse, dan Recycle,” tutup Sadan. (Pri)

Exit mobile version