ACEH UTARA, Mediakarya – Lima hari jelang berakhirnya masa jabatannya sebagai Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib yang akrab disapa Cek Mad terlihat lebih fresh dibanding hari-hari biasanya.
Betapa tidak? Sejak dilantik menjadi Bupati pada 12 Juli 2017 Cek Mad langsung dihadapkan dengan banyak persoalan di daerah berjuluk Bumi Pase ini.
Bukan hanya masalah carut marut pembangunan, tapi juga berbagai persoalan sosial ekonomi masyarakat. Salah satu yang cukup membebani adalah tuntutan khalayak agar segera memindahkan kantor-kantor Pemkab Aceh Utara dari Kota Lhokseumawe ke Ibukota Lhoksukon.
“Hal itu cukup menyita pikiran saya waktu itu, bagaimana kita mau berkantor di Lhoksukon, infrastruktur apapun belum ada,” ungkap Cek Mad.
Sejak saat itu Cek Mad terus duduk berunding dengan jajaran terkait untuk menyiapkan kantor-kantor Pemkab Aceh Utara di Lhoksukon. Minimal Kantor Bupati dan DPRK harus lebih dulu nongol di sana. Dinas-dinas bisa menyusul secepatnya.
“Alhamdulillah Kantor Bupati dan DPRK beroperasi di Landing, Lhoksukon, pada awal 2021. Banyak dinas sekarang juga telah berkantor di sana,” ungkapnya.
Selain berhasil meng-kantor-kan para ASN ke Lhoksukon, banyak hal lainnya yang mungkin dapat dilihat di website Kabupaten Aceh Utara tentang capaian yang sudah dilakukan Cek Mad bersama Wakil Bupati Fauzi Yusuf dalam masa lima tahun terakhir.