“Kami menitipkan beberapa aspirasi yang pertama mendorong perlunya menekan biaya produksi. biaya terbesar dalam produksi ikan adalah pakan,” kata perwakilan pembudidaya ikan air tawar, Muklason.
Saat ini pembudidaya ikan air tawar Tulungagung mampu memproduksi sekitar 1.000 ton ikan per bulan. Ikan tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari patin, lele hingga berbagai jenis ikan hias.
Menurut dia, persoalannya kenaikan harga pakan tidak sebanding dengan kenaikan harga jual ikan ke pasaran.
Ia mencontohkan pada tahun 2012 harga pakan pada 2012 sekitar Rp220 per sak dan saat ini naik hingga Rp350 ribu/sak.
Tak hanya itu pihaknya juga mengeluhkan kualitas pakan ikan pabrikan yang mengalami penurunan kualitas.
“Sedangkan harga ikan patin dulu Rp15 ribu sekarang Rp18 ribu per kilogram. Artinya hanya naik Rp3 ribu. Ini tentu tidak seimbang antara harga ikan dengan harga pakan,” ungkapnya, dilansir dari antara.
Menjawab keluhan para pembudidaya ikan air tawar tersebut Cak Imin, berkomitmen akan melakukan pembenahan sektor perikanan mulai hulu hingga hilir, sehingga kesejahteraan para pembudidaya bisa lebih terjamin.