Lebih lanjut Indra Soeparjanto menyampaikan lonjakan belanja pemerintah pusat yang besar pada tahun 2024, antara lain dipengaruhi belanja dalam rangka tahapan Pemilu 2024 pada satuan kerja KPU dan Bawaslu yang tumbuh hingga 11x lipat dibanding tahun sebelumnya.
Ia mengutarakan peningkatan belanja APBN berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperkuat stimulus aktivitas ekonomi lokal. Salah satunya dengan belanja pegawai yang pada bulan Maret 2024 terealisasikan sebesar Rp573,67 miliar.
Realisasi transfer ke daerah (TKD) sampai Maret 2024 tercatat sebesar Rp1,9 triliun atau mengalami peningkatan 6,49 persen. Berikutnya realisasi TKD tertinggi secara nominal ada pada Pemprov Kepri sebesar Rp470 miliar dan tertinggi secara persentase pada Kota Tanjungpinang sebesar Rp194 miliar atau 28,08 persen dari pagu.
Sedangkan pemda dengan persentase realisasi terendah, pada Kabupaten Lingga 20,45 persen dari pagu dan Kabupaten Anambas 21,45 persen dari pagu.
“Kinerja APBN Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2024. Untuk itu, kesehatan dan kredibilitas juga akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan,” demikian Indra. (sm)