“DPR meminta pemerintah untuk terus berupaya membangun literasi digital sebagai upaya meningkatkan kecakapan dan talenta digital di Indonesia,” ujarnya.
Dalam kaitan itu, politisi perempuan Partai Golkar itu menekankan pemerintah melalui Kementerian Pendidilan dan Kebudayaan perlu mendesain kurikulum sistem pendidikan di Indonesia yang menghasilkan lulusan yang memiliki kecakapan digital sehingga mampu melahirkan karya-karya atau konten digital yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomis.
Pasalnya, melihat dari lanskap dan trend digital di Indonesia saat ini, menurut riset daro wearesocial tahun 2022, jumlah pengguna media sosial sebanyak 191 juta atau 68 persen dari populasi penduduk.