Jakarta, Media Karya – Dualisme pengelolaan Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat menjadi perhatian serius DPRD DKI Jakarta. Pasalnya, dengan dualisme ini menyebabkan operasional gedung pertunjukan simulasi benda langit Planetarium masih ditutup.
Hal itu pun merugikan masyarakat luas, lantaran tidak bisa berkunjung ke Planetarium.
Dualisme pengelolaan Planetarium itu antara Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dengan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Menurut Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana dukungan terhadap pengalokasian anggaran dalam RAPBD DKI 2025 harus disertai dengan kejelasan pengelolaan agar Planetarium dapat segera dibuka kembali untuk publik.