Menurut Meutya Hafid, era digital yang ditandai dengan berkembang pesatnya internet telah melahirkan “ruang publik baru” yang dikenal dengan sebutan ruang digital. “Dalam arti politik, ruang publik merupakan salah satu bentuk representasi politik,” ujarnya.
Politisi perempuan Partai Golkar itu mengungkapkan perkembangan dunia digital yang terus mengalami perkembangan saat ini, politisi harus mampu berkomunikasi politik yang efektif namun tetap mempertahankan nilai serta kebenaran yang pada akhirnya dapat mencerdaskan bangsa.
Di tempat yang sama, Guru Besar Ilmu Komunikasi, Prof Widodo Muktiyo mengatakan meski media bagian pendidikan politik dari sebuah proses transfer of values untuk mempengaruhi menggerakkan keterlibatan audiens terhadap kepentingan dan kekuasaan politik, publik kata Widodo juga dituntut untuk terlibat atau berpartisipasi aktif dalam menerima segala informasi dari media.