Munculnya Garda Bajaga, kata Richard, mulanya berangkat dari keresahan yang dirasakan Fransiscus Go terhadap praktik perdagangan orang yang berkedok sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri.
“Setidaknya dengan adanya wadah tersebut dapat meminimalisir sekaligus memerangi human trafficking, tentu melihat latar belakang beliau juga di satu sisi sebagai praktisi hukum kemudian beliau juga pemerhati ketenagakerjaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Richard menuturkan, langkah-langkah semacam itu sangat berdampak baik dalam memerangi kejahatan luar biasa serta akan melindungi masyarakat dari bujuk rayu para mafia TPPO.
Dia berharap, Garda Bajaga konsisten dan komitmen melawan segala bentuk perdagangan orang lantaran gerakan tersebut punya peran penting dalam mengkoordinasikan berbagai pencegahan.