Daerah  

Gus Miftah; Madura Harus Menjadi Kiblat Komitmennya Menjaga NKRI

 

Selain itu, pada kesempatan dialog, para lora dan Bhindereh sepakat bahwa tokoh-tokoh muda ini akan selalu merawat dan mengawal NKRI dengan cara dan peran masing masing.

“Kita sepakat berbeda dengan tidak mengesampingkan kultur Madura. Mengapa demikian? Karena merawat NKRI sejatinya adalah menjaga agama, dan menjaga agama bagian dari Maqashidus Syariah (tujuan prinsip syariat Islam)yang harus dijadikan patokan dalam melangsungkan kehidupan,” jelas Gus Miftah.

“NKRI adalah nadi kita semua, NKRI adalah ruh kita semua, maka Madura siap menjadi kiblat akan moderasi beragama menuju kejayaan Indonesia untuk dunia. Diyakini oleh para tokoh muda ini, bahwa jika Madura dengan kekayaan khasanahnya akan mampu untuk mengisi ruang publik, sehingga tidak heran jika akan menjadi rujukan para tokoh nasional,”katanya

Walhasil, dari bincang santai namun gayeng ini, ada beberapa poin yang sangat perlu untuk dilakukan oleh para lora dan Bhindereh di Madura:

Pertama, memegang prinsip kearifan lokal, sehingga jika kearifan lokal terus kita pertahankan, dengan optimis kita tidak mudah untuk digoyah oleh siapapun dan pihak manapun.

Kedua, urgensitas kebersamaan agar bisa melangkah dengan konkrit. Karena jika diluar kita bisa memasarkan produknya, dikomunitas kita sangat mungkin untuk mengorbitkan para tokoh muda, karena kita memiliki semuanya apa yang diperlukan oleh masyarakat.

 

Ketiga, saling menunjang dan mendukung. Bukan malah saling menjatuhkan.

 

Keempat, Lora, Bhindereh di Madura harus berpangku tangan menuju kemajuan dan martabat Indonesia.

 

“Mari kita mulai untuk berjalan bersama sama, tanpa memandang status dan posisi seorang menuju Madura bermartabat dan menjadi kiblat. Kehadiran kita harus banyak berperan dsegal sektor,” papar Gus Miftah.

 

Seperti kita ketahui, idiom cinta NKRI bukan hanya dalam retorika, akan tetapi pada aksi nyata. Setia NKRI bukan hanya pada obsesi, akan tetapi harus berbarengan dengan i’tikad dan kebersihan hati.

 

“Mempertahankan NKRI bukan hanya dengan tatapan kosong, akan tetapi harus dengan bersama-sama dan gotong royong. Melihat NKRI bukan hanya satu agama, akan tetapi dengan cara menghormati sesama. Menanamkan kesemangatan jiwa terhadap NKRI bukan sekedar teriakan, akan tetapi harus dengan pembuktian,” pungkasnya.

 

“Para lora dan Bhindereh se Madura siap untuk membuktikan semua itu sebagai penegasan bahwa Madura masih eksis dan istiqomah terhadap NKRI yang sejak lama ditanamkan oleh Syaichona Mohamad Cholil sebagai rujukan utama para ulama nusantara,” tutupnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *