HUD Institute: Penyelesaian Backlog Butuh Data, Regulasi, dan Kolaborasi Lintas Sektor

Selain itu, HUD Institute juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan City University Malaysia dan 25 perguruan tinggi swasta di Indonesia. Kolaborasi bertema “Dari Nusantara ke Persada Dunia: Memajukan Pendidikan Bersama” ini mencakup riset bersama, pertukaran dosen/mahasiswa, hingga pengembangan teknologi perkotaan berkelanjutan.

Kegiatan Hapernas 2025 turut melibatkan MAPID sebagai mitra strategis. Melalui platform geospasial berbasis AI, MAPID menyediakan analisis spasial terkait demografi, harga tanah, infrastruktur, dan risiko bencana guna mendukung perencanaan program 3 Juta Rumah secara lebih tepat sasaran.

Kembali ke Khittah Akademisi

Zulfi menegaskan, HUD Institute lahir dari kalangan kampus dan kini kembali memperkuat perannya bersama 25 universitas swasta, mulai dari Universitas Djuanda, Universitas Internasional Batam, hingga Universitas Tarumanegara. “HUD ingin kembali ke khittah, back to campus, karena kontribusi akademisi selalu menjadi fondasi pemikiran HUD,” tegasnya.

Mendukung Visi 2045

Di sisi lain, tantangan perumahan semakin kompleks seiring program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo. Program ini tidak hanya menargetkan pengurangan backlog kepemilikan, kepenghunian, dan rumah tidak layak huni, tetapi juga berperan sebagai game changer dalam pencapaian visi Indonesia 2045: pertumbuhan ekonomi 8%, kemiskinan 0%, dan peningkatan kualitas SDM.

“HUD Institute akan terus mengawal agar kebijakan perumahan benar-benar tepat sasaran dan menjadi bagian dari strategi besar pembangunan nasional,” pungkas Zulfi. (hab)

Exit mobile version