“Jadi kami menghitung, karena untuk 15 golongan kan dibebaskan dan kalau kemudian mereka bisa transportasi kemana saja, termasuk yang memang hitungan yang masih cukup tinggi itu, dari dan ke Pulau Seribu. Karena memang belum secara rutin kapalnya itu ada, makanya ini harus dilakukan perbaikan,” bebernya.
Dengan adanya program ini, Pramono optimis bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu akan meningkat, sehingga memberikan perkembangan signifikan bagi masyarakat setempat.