JAKARTA, Mediakarya– Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) Islah Bahrawi mengatakan kontrol dari keluarga dapat lebih diandalkan untuk mencegah seseorang terpapar terorisme, dibandingkan lembaga-lembaga keagamaan, BNPT, atau Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

“Kita tidak bisa mengandalkan lembaga-lembaga negara, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Densus 88, dan sebagainya. Ini lebih mengandalkan kepada kontrol keluarga. Di sini, ada kontrol orang tua terhadap anak-anaknya,” kata Islah, saat menjadi narasumber dalam Podcast Kafe Toleransi BNPT, sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube BNPT TV, di Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, keluarga lebih dapat diandalkan karena pada hari ini keterpaparan seseorang terhadap terorisme bukan muncul dari lembaga-lembaga kajian kolektif atau kajian organisasi teror, melainkan muncul dari individu, terutama generasi muda, melalui akses terhadap gawai ataupun dunia digital.