Oleh: Candra Hosea, Ketua DPC GMNI Kota Depok-Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia
JAKARTA, Mediakarya – Kongres XXII 2025 menjadi oase para kader GMNI ss-Indonesia. Sebuah harapan agar kongres menghasilkan keputusan terbaik demi keberlangsungan perjuangan anak cucu Bung Karno dalam membela kaum marhaen.Kita tidak membahas konstelasi politik di Kongres GMNI 2025 kali ini. Kita tidak juga membanding-bandingkan para calon ketua umum yang flyernya juga bertebaran di sosial media.Sebab, tak semua mata jeli, bahwa awan hitam akan menghampiri rumah kaum marhaen. Marwah front marhaenis akan terancam kredibilitasnya.
Sujahri Somar, adalah salah nama yang menghiasi dinamika di dalam tubuh GMNI. Ia adalah Sekretaris Jenderal dari Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi hasil Kongres Ambon 2019.Belakangan, ia santer menjadi calon Ketua Umum GMNI. Banyak flyer online bertebaran dalam rangka mendukung Sujahri. Namanya juga kontestasi, apapun yang terbaik harus diperjuangkan.Sujahri, dengan berbagai langkahnya, terus bergerak untuk menjadi nomor satu, yang akan memimpin puluhan ribu kader GMNI se-Indonesia. Namun, ada hal fundamental yang ia lupakan sebagai seorang insan akademis.