Kalangan Akademisi Ungkap Bahaya BPA Pada Kemasan Air Minum

Kajian itu dilakukan untuk menghitung beban biaya penyakit sebagai dampak dari kandungan BPA yang turut berkontribusi dalam peningkatan biaya kesehatan.

Ia mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan, BPA berkontribusi 4,5 kali lebih besar memicu infertilitas.

Data tersebut kemudian digunakan untuk menghitung total beban biaya infertilitas terkait paparan BPA dalam AMDK galon, dengan perhitungan yang menghasilkan kisaran biaya perawatan antara Rp16 triliun hingga Rp30,6 triliun dalam satu siklus.

“Jumlah biaya yang cukup besar, dan tentunya menjadi beban masyarakat yang harus ditanggung secara mandiri. Di sisi lain infertilitas dalam tatanan masyarakat memiliki masalah dan menjadi beban sosial yang cukup kompleks,” ujarnya.

Ahli Biomedik Farmasi dan Farmakologi dari Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Junaidi Khotib mengatakan kehadiran akademisi diharapkan mampu memberikan data berbasis saintifik untuk mendukung kebijakan pemerintah yang berpihak pada masyarakat luas.

Exit mobile version