Kalimat “Jangan Pura-pura Bego” Terucap Dalam Persidangan Kasus Korupsi PT Timah

PN Tipikor Jakarta Pusat (Ist)

JAKARTA, Mediakarya – Proses persidangan kasus korupsi PT Timah terus bergulir di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat. Sejumlah saksi pun telah dihadirkan untuk dimintai keterangannya dalam kasus dugaan korupsi dengan kerugian negara Rp 300 triliun tersebut.

Seperti pada persidangan Rabu (16/102024) kemarin, suasana di ruang persidangan cukup memanas. Hal itu terungkap setelah jaksa menghadirkan bos smelter swasta bernama Tamron alias Aon sebagai saksi sidang tersebut.

Hakim mencecar Tamron soal keuntungan yang diperoleh dari kerja sama dengan PT Timah dalam kasus ini.

Tamron bersaksi untuk terdakwa Helena Lim, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani selaku Direktur Utama PT Timah Tbk 2016-2021, Emil Ermindra selaku Direktur Keuangan PT Timah Tbk periode 2016-2020, dan MB Gunawan selaku Direktur Utama PT Stanindo Inti Perkasa.

Dalam dakwaan jaksa, Tamron merupakan beneficial owner CV Venus Inti Perkasa dan PT Menara Cipta Mulia. CV Venus merupakan salah satu smelter swasta yang bekerja sama dengan PT Timah terkait sewa peralatan processing pelogaman timah.

Tamron mengaku tak ingat berapa keuntungan yang diperoleh CV Venus Inti Perkasa dari kerja sama tersebut. Hakim meminta Tamron tak berpura-pura bodoh.

“Tahu semua berapa yang diperoleh CV Venus dari kerja sama ini?” tanya hakim.

“Masak nggak tahu? Saudara pegang uangnya kok, pengusaha besar loh, punya perusahaan sawit tiga, perusahaan tambang tiga. Masak Saudara pengusaha besar nggak tahu hitung-hitungan itu?” tanya hakim.

“Nggak tahu, Yang Mulia,” jawab Tamron.

“Jangan pura-pura bego,” tegur hakim.

“Nggak tahu, Yang Mulia,” jawab Tamron.

Hakim terus mencecar Tamron soal keuntungan yang diperoleh dari kerja sama sewa peralatan processing pelogaman dengan PT Timah. Namun Tamron lagi-lagi mengaku lupa.

“Masak nggak tahu?” tanya hakim heran.

“Hanya ambil upah, Yang Mulia,” jawab Tamron.

“Ya berapa yang diterima oleh Venus dari kerja sama sewa smelter ini? Dari 2018 itu? Berapa kira-kira hitungan Saudara yang diterima semuanya?” tanya hakim.

“Venus kan hanya ambil upah,” jawab Tamron.

“Lha iya, sekarang ambil upah, tadi sewa smelter. Semua alat saya disewa Pak, sampai pegawai saya juga disewa, kan begitu?” tanya hakim.

“Betul, Yang Mulia,” jawab Tamron.

“Berapa yang diterima dari penyewaan itu? Barangnya disewa, peralatannya disewa, manusianya juga disewa. Berapa terima semuanya?” cecar hakim.

“Nggak ingat, Yang Mulia,” jawab Tamron.

Hakim menanyakan apakah keuntungan yang diperoleh Tamron mencapai triliunan atau miliaran. Lagi-lagi Tamron mengaku tak ingat.

“Berapa miliar? Atau berapa triliun?” tanya hakim seperti dikutip dari detik.com.”Nggak ada triliun,” jawab Tamron.

Exit mobile version