Bahkan sebanyak 11 orang yang dimintai keterangan pada tahan penyelidikan itu terdiri atas unsur sipil dan juga militer.
Adanya perbedaan penyataan tersebut menurut Supardi bukan berarti Kejaksaan inkonsisten. Namun, Kejaksaan sedang berkonsentrasi untuk memeriksa pihak swasta terlebih dahulu.
“Jadi tidak ada istilah inkonsistensi. Kami memeriksa swasta dulu enggak apa-apa juga, kami melihat dulu. Kalau sudah diperiksa, dilihat, oh ada militernya di sini (kasus, red), nanti kami langsung koordinasi ke JAMPidmil, nanti perkara jadi koneksitas,” tuturnya.
Dalam perkara ini, Supardi menyebutkan, pihaknya fokus menangani perkara tersebut hingga secepatnya naik ke penyidikan. Dan kini pemeriksaan terhadap saksi-saksi telah dilakukan.
Sejak Senin (17/1) hingga Rabu (19/1) sebanyak tujuh saksi telah diperiksa terkait pengadaan proyek Satelit Slot Orbit 123 derajat Bujur Timur di Kementerian Pertahanan tahun 2015-2020. Ketujuh saksi berasal dari kalangan sipil.
Adapun tujuh saksi yang telah diperiksa di hari sebelumnya, yakni PY selaku Senior Account Manager PT Dini Nusa Kusuma (DNK), saksi RACS selaku Promotion Manager PT Dini Nusa Kusuma (DNK), dan AK selaku General Manager PT. Dini Nusa Kusuma (DNK) diperiksa Senin (17/1).