“Selanjutnya nanti kita akan mencari waktu kapan akan dilakukan tactical floor game (TFG) bersama dengan Polda dan sosialisasi nanti akan kami kerjakan. Sosialisasi ini untuk masyarakat, pelaku wisata di Bali maupun luar Bali sehingga mengetahui rekayasa lalu lintas berkaitan dengan KTT G20,” ujarnya.
Hendro menyatakan bahwa pihaknya menyadari konferensi bertaraf internasional tersebut akan mempengaruhi mobilitas masyarakat lokal maupun wisatawan Bali, oleh karenanya ia berharap dengan mematangkan persiapan MRLL tersebut dapat mencegah kepadatan arus lalu lintas di simpul-simpul lalu lintas yang akan dilalui delegasi.
Sementara itu dukungan bus listrik sebanyak 30 unit akan dikerahkan untuk mengangkut para delegasi KTT G20.
Bus listrik ini merupakan hasil sewa dari bus listrik skema BTS dari Kota Bandung dan Surabaya maupun pengadaan Bus Merah Putih Kerjasama Ditjen Hubdat, Ditjen Dikti Ristek, dan INKA.
“Mudah-mudahan ada titik yang bisa kita simpulkan untuk bisa berkoordinasi bersama-sama. Niat saya dari rapat hari ini dapat mendukung secara maksimal KTT G20 berjalan dengan baik dari sisi kelancaran arus orang dan barang,” katanya, dikabarkan dari antara.