Sementara itu Vice Program Director Bakti Sosial Djarum Foundation, Achmad Budiharto mengatakan saat ini, konsentrator oksigen menjadi alternatif terapi oksigen yang digunakan masyarakat, karena mudah dibawa, memiliki bobot yang lebih ringan dan tidak perlu melakukan isi ulang oksigen seperti layaknya tabung oksigen konvensional.
“Dan juga, selain untuk pasien Covid-19, konsentrator oksigen dapat digunakan bagi pasien lain yang menderita penyakit di bagian penapasan dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah,” ujarnya.
Industri Hasil Tembakau (IHT) sendiri mencatat kinerja yang bagus dengan kontribusi ekspor 864,41 juta pada 2020 dan menyumbang penerimaan negara terutama cukai sebesar Rp170,24 triliun atau berkontribusi 10,4 persen bagi APBN.
Di samping itu, IHT menyerap tenaga kerja dari hulu ke hilir dengan jumlah mencapai 2 juta petani tembakau, 1,5 juta petani cengkeh, 600 ribu tenaga pabrik, dan 2 juta tenaga kerja di sektor distribusi dan ritel.(qq)