Kisah Perjalanan Bantuan Kemanusiaan ke Jantung Banjir Bandang Aceh Utara

Truk pengangkut sembako bantuan korban banjir bandang Aceh Utara yang terperosok lumpur.
Jurnalis Mediakarya Grup Zulmalik (kanan) di lokasi bencana banjir bandang.

Namun, di saat harapan nyaris runtuh, sebuah pemandangan menghidupkan kembali semangat mereka. Sebuah excavator berlogo Bantuan PUPR Aceh Utara datang mendekat. Tanpa banyak bicara, alat berat itu segera menarik truk keluar dari kubangan lumpur. Tak berhenti di situ, excavator tersebut langsung memperbaiki jalan rusak agar bisa dilalui kendaraan bantuan lainnya. Hari itu, lumpur bukan hanya ditaklukkan oleh mesin, tetapi juga oleh kepedulian.

Saat rombongan tiba di desa tujuan, semua mata terdiam. Permukiman yang dahulu rapi dan bersih kini berubah menjadi puing-puing. Dinding rumah roboh, perabotan berserakan, dan jejak lumpur menempel di sisa-sisa kehidupan warga.

Di tengah keterpurukan itu, tenda-tenda biru pengungsian berdiri sebagai satu-satunya tempat berlindung. Di sanalah, harapan kecil tumbuh dari wajah-wajah polos anak-anak.

“Om, bagi saya juga om… saya mau jajan kue,” ucap seorang bocah sambil menadahkan tangan kecilnya. Suasana haru tak terbendung.

Bahkan jurnalis yang meliput di lokasi pun tak kuasa menahan air mata melihat kegembiraan sederhana di tengah tragedi besar.

Bantuan yang disalurkan meliputi sembako, kain sarung, tenda pengungsian, serta air bersih. Logistik tersebut didistribusikan ke puluhan titik posko pengungsian di wilayah terdampak banjir bandang Kecamatan Langkahan.

Kegiatan kemanusiaan ini dihadiri jajaran manajemen PT PetroFlexx, antara lain Site Manager, Humas Lapangan Quarry, Koordinator Humas PT PetroFlexx Fauzan Hazima, serta staf perusahaan. Hadir pula Abu Len selaku Panglima Wilayah Pase dan Sofyan Ismail alias Pang Kombet, Panglima KPA Daerah III Tgk Chik di Paya Bakong, beserta rombongan.

Koordinator Humas PT PetroFlexx, Fauzan Hazima, mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan hasil koordinasi intensif bersama KPA di lapangan.

“Distribusi bantuan berupa pakaian, tenda, sembako, dan air bersih kami lakukan berdasarkan informasi langsung dari KPA. Titik penyaluran ditentukan agar tepat sasaran dan benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, ini merupakan tahap kedua bantuan kemanusiaan dari PT PetroFlexx dan PT Eliyazer. Sebelumnya, bantuan tahap pertama telah disalurkan pada akhir November 2025 di wilayah Cluster IV, menyasar desa dan dayah pascabanjir.

“Meski bencana sudah lebih dari 20 hari berlalu, kami kembali turun karena masyarakat masih membutuhkan uluran tangan,” tambah Fauzan.

Seruan Solidaritas untuk Aceh Utara

Sementara itu, Abu Len menegaskan bahwa bantuan yang disalurkan merupakan hasil swadaya murni masyarakat dan perusahaan yang beroperasi di Aceh.

“Tidak ada kerja sama dengan bantuan pemerintah. Ini murni kepedulian bersama untuk saudara-saudara kita di Desa Rumoh Rayeuk dan desa lain di Kecamatan Langkahan,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya pendataan ulang rumah dan sekolah yang rusak parah agar segera diusulkan pembangunan hunian sementara dan permanen.

Hal senada disampaikan Pang Kombet yang mengajak semua pihak untuk tidak saling menyalahkan.

“Banjir bandang ini telah menghancurkan rumah, sekolah, dan mata pencaharian masyarakat. Pemerintah pusat harus memberi perhatian serius. Mari kita bahu-membahu membantu,” pintanya.

Menjelang sore, hari sudah mulai gelap hujan pun kembali turun, cahaya lampu senter dan lampu kendaraan yang membias wajah-wajah pengungsi tampak lebih cerah. Senyum anak-anak, jabat tangan warga, dan doa-doa lirih menjadi penutup perjalanan panjang hari itu. Di tengah lumpur, hujan, dan reruntuhan, bantuan kemanusiaan bukan sekadar logistik melainkan bukti bahwa harapan masih hidup di Aceh Utara. (Malik)

Exit mobile version