Menkes Formalkan Pembentukan Dana Persiapan Pandemi Global

Menkes Budi Gunadi Sadikin juga menyampaikan Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator yang diluncurkan pada April 2020 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan para partner, menjadi wadah kolaborasi global yang inovatif. “Perlu mengonsolidasikan dan memastikan model saat ini dapat diubah menjadi pendekatan yang lebih permanen, global, dan inklusif,” tuturnya.

Fokus ketiga, yakni optimalisasi pengawasan genomik dan penguatan mekanisme berbagi data terpercaya untuk memberikan insentif bagi kesehatan masyarakat global yang kuat. Dia mengatakan dengan menggunakan platform berbagi data universal (model GISAID+) memungkinkan semua negara G20 untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dan data, tidak hanya untuk pandemi saat ini, tetapi juga pada patogen global lainnya yang memiliki potensi pandemi di masa depan.

Dia mengatakan seluruh negara anggota juga mendukung usulan ini dengan beberapa rekomendasi dan klarifikasi agar tidak terjadi duplikasi pada upaya global. Selain itu, perlu lebih detail dalam hal aksesibilitas, keuntungan, dan dampak bagi negara-negara. Ia mengharapkan, dapat memperoleh persetujuan oleh seluruh negara anggota G20 untuk mengakui penggunaan GISAID sebagai platform universal.

“Kita mau memastikan ada persetujuan agar semua laboratorium di dunia bisa berbagi data patogen kalau ada pandemi berikutnya,” kata dia.

Dengan demikian, lanjut dia, kalau ada pandemi berikutnya di negara lain sudah ada mekanisme untuk melaporkan data genom sequence dari patogen yang diberikan dari negara tersebut. Genome itu bisa berupa virus, bakteri, parasite.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *